Credit by google.com |
Pohon yang
menyala dalam gelap akan segera menjadi alternatif alami untuk lampu penerangan
jalan, menurut para ilmuwan. Para peneliti di proyek Glowing Plant di
California telah memindahkan gen bersinar pada kunang-kunang pada tanaman untuk
membuatnya menyala dalam gelap.Ini berharap untuk memperluas teknik ini pada
tanaman yang lebih besar dan pohon-pohon, serta menggunakannya untuk
menggantikan lampu listrik
Antony Evans dari Universitas
Cambridge, Kyle Taylor dan Omri Amirav-Drory dari Stamford, telah menciptakan
tanaman "glow-in-the-dark" di biolab DIY di
California. Terinspirasi oleh kunang-kunang dan cacing bercahaya yang
memproduksi apa yang disebut bioluminescence. Bioluminescence adalah proses
yang membuat makhluk ini menghasilkan cahaya yang terjadi secara alamiah dari
tubuhnya dengan mendapatkan enzim protein bercahaya yang disebut Luciferase,
dari gen kunang-kunang atau dari bakteri. Mereka kemudian menggunakan perangkat
lunak yang disebut Genome Compiler yang memungkinkan tanaman membaca gen. Gen
tersebut kemudian dibuat di laboratorium dan dikirim ke tim di
California.Menempatkan gen ini dalam agrobacteria cair, dan bakteri ini
dituangkan di atas tanaman. Agrobacteria mampu mentransfer gen ke dalam tanaman,
dan ketika gen bersinar ditambahkan, mereka memindahkannya ke tanaman, yang
membuatnya bersinar dalam gelap. Untuk membuat gen ini, para ilmuwan harus
mendesain ulang urutan DNA. . Dengan memanfaatkan DNA yang ada di
kunang-kunang, yang bisa menyala ini dibuat untuk bisa menggantikan penggunaan
cahaya lampu.
KONSTRUKSI
GEN
Dalam
sistem transformasi, biasanya gen interes yang akan ditransfer ke tanaman diklon
terlebih dahulu dalam vektor plasmid yang dapat memperbanyak diri dalam Agrobacterium
tumefaciens atau Escherichia coli. Gen tersebut digabungkan dengan
promoter yang dapat diekspresikan dalam tanaman dan dirangkaikan dengan
terminator yang tepat (McElroy et al. 1991, Watson et al. 1992).
Dengan demikian, transkrip mRNA dapat diangkut dari inti sel ke sitoplasma
untuk proses translasi (Bennet 1993). Plasmid yang digunakan untuk transformasi
tanaman tidak hanya mengandung gen dari sifat atau karakter yang diinginkan,Tetapi
juga gen marka untuk seleksi, seperti gen npt II untuk ketahanan terhadap
antibiotik (kanamycin) atau gen bar untuk toleran terhadap herbisida glufosinate.
Selain itu, terkadang ditambahkan gen pelapor (reporter gene) antara
lain β-glucuronidase (GUS) atau gen luciferase (luc) atau gen
green fluorescent protein (GFP).
Gen
luc
Gen luc
(luciferase) berhasil diisolasi dari kunang-kunang atau firefly (Photinus
pyralis) (Ow et al. 1986). Dale dan Ow (1991) menggunakan gen luc
sebagai gen penanda dan seleksi sebagai pengganti gen seleksi dengan
ketahanan antibiotik. Gen tersebut ditransformasikan ke genom tanaman tembakau.
Hideo dan Hiroaki (2005) juga menggunakan gen luc sebagai gen penanda
yang ditransformasikan ke genom tanaman tembakau dan begonia. Ekspresi gen luc
pada daun dapat dipantau dengan menampakkan kependaran setelah diperlakukan
dengan substrat luciferin (Hideo dan Hiroaki 2005).Tingkat kependaran
ekspresi gen luc dipengaruhi oleh jenis tanaman, misalnya pada tanaman
begonia lebih tinggi dibandingkan pada tembakau.
Gambar
2. Contoh gen
pelapor, (A) gen luc berasal dari kunang-kunang (Hideo dan Hiroaki 2005)
DAFTAR PUSTAKA
Bennet, J.
1993. Genes for crop improvements. Genetic Enginnering 16:93-113.
McElroy,
D., A.D. Blowers, B. Jones, and R. Wu. 1991. Construction of expression vectors
based on the rice actin 1 (Actl) 5' region for use in monocot transformation. Mol.
Gen. Genet. 231:150-160.
Watson,
J.D., M. Gilman, J. Witkowski, and M. Zoller. 1992. Recombinant DNA.
Scientific American Book. New York. NY. 626 p.
.Dale,
E.C. and D.W. Ow. 1991. Gene transfer with subsequent removal of the selection
gene from the host genome. Proc. Natl. Acad. Sci. USA
88(23):10558-10562.
Hideo, K.
and S. Hiroaki. 2005. Expression of the firefly Luciferase gene. Transgenic
Plants Journal of Memoirs of Fukui University of Technology 35:191-196.
apa dampak positif dan negatif dari contoh rekayasa genetik ini?
BalasHapusUntuk dampak positifnya mungkin bisa jadi pengganti lampu jalanan alami. Kalau untuk negatifnya kemungkinan susah merawatnya, dapat mengganggu musim kawin kunang-kunang, dan mengganggu hewan yang berkamuflase di malam hari.
Hapus