Apa yang terbesit dibenak kalian ketika mendengar kata "Falvr
Savr" ? Apakah itu sejenis cafe? atau itu merk makanan? Orang
awam pasti tidak tahu mengenai arti dari kata itu. Tetapi, sebagian besar orang
yang berkecimpung di dunia bioteknologi (termasuk mahasiswa) tahu arti dari
kata tersebut.
Baiklah, bahasan ini kita penuhi dengan pemahaman mengenai Flavr
Savr: Tomat Modifikasi Genetik. Adanya tomat modifikasi genetik
ini salah satunya dipicu oleh aktivitas pemasaran. Kendala dalam transportasi buah-buahan adalah cepat masaknya buah yang
diangkut. Proses pemasakan buah dimulai dari perubahan dinding buah yang menjadi
lunak diiringi dengan produksi komponen warna, perubahan kandungan gula, flavor
dan aroma. Pada kebanyakan buah seperti tomat dan pepaya, proses pemasakan
dimulai apabila buah memproduksi volatille compound yang
disebut ethylene. Apabila buah tomat atau pepaya sedang masak
akan melepaskan gas ethylene ke udara. Kondisi tersebut akan
mempercepat proses pemasakan buah-buah tomat atau pepaya lain yang disimpan
dalam kantong atau kotak yang sama. Ethylene adalah pemicu
utama terjadinya pemasakan buah. Para peneliti melakukan percobaan untuk
merakit tanaman PRG (produk rekayasa genetik) yang pemasakan buahnya dapat
ditunda. Strategi yang mereka pakai adalah mengurangi atau menghalangi
produksi ethylene.
Ada tiga strategi yang telah digunakan dalam proses
perakitan tomat PRG sehingga pemasakan buahnya dapat ditunda. Strategi tersebut
terkait dengan pengurangan produksi ethylene :
1. Pengurangan ACC synthase, ACC synthase adalah enzim di dalam
buah tomat yang bertanggung jawab dalam tahapan sintesis ethylene dalam
buah. Pengurangan tingkat ACC synthase secara dramatis
megurangi produksi ethylene. Para peneliti menemukan bahwa dengan
mentransformasikan gen antisense ACC synthase ke
genom tanaman tomat, produksi ethylene dalam tanaman menjadi
terhambat dan pemasakan buahnya dapat ditunda. Tomat PRG tersebut dikembangkan
oleh perusahaan DNA Plant Technologies dan dipasarkan dengan nama Endless
Summer.
2. Penambahan ACC deaminase, Transformasi gen yang berasal dari
bakteri tanah Pseudomonas chlororaphis. Gen tersebut mengkode enzim
ACC deaminase, yang dapat memecahkan salah satu precusorsintesis
ethylene (ACC). Pengurangan tingkat precusordapat
menyebabkan pengurangan produksi ethylene dan menunda proses
kemasakan. Salah satu perusahaan bioteknologi swasta, yaitu Monsanto
mengembangkan tomat PRG dengan sifat penundaan kemasakan, tetapi tidak
dikomersialkan.
3. Penambahan SAM hydrolase,Gen lain yang digunakan dalam
perakitan tanaman tomat PRG yang pemasakan buahnya dapat ditunda adalah
SAM hydrolase. Gen tersebut berasal dari bacteriophage
bakteri E.coliT3. Gen tersebut juga dapat memecahkan
salah satu precursor synthesis ethylene (SAM). Teknologi ini
telah dikembangkan oleh suatu perusahaan bioteknologi Agritope, Inc dan
diaplikasikan pada tomat varietas Cherry.
Tomat Flavr Savr merupakan
tomat hasil rekayasa genetika yang memiliki shelf-life lama
dapat diciptakan dengan menyisipkan gen antibeku dari ikan air dingin ke dalam
gen tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari ikan Flounder, yaitu jenis ikan di
Antartika yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sangat dingin.
Langkah-langkah transfer
gen dalam pembuatan tomat Flavr Savr :
1. Ikan Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut dengan gen antisenescens yang dapatmenghambat enzimpoligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat).Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam sel ikan Flounder.
2. DNA antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA bakteri Escherichia coli yang disebut plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNA berbeda disebut sebagai DNA rekombinan.
3. DNA rekombinan yang mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembali pada bakteriEscherichia coli
4. Bakteri tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang sangat banyak.
5. Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang dilakukan dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk melepaskan isi sel. Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu disentrifugasi. Selama sentrifugasi, isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimana salah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung, kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong di lokasi DNA yang spesifik.
6. Sel tanaman tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan enzim ligase ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga dapat lengket. Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat pada bakteri bergabung dengan DNA sel tanaman tomat.
7. Sel tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan petri yang mengandung media nutrien selektif.
8. Bibit tomat mulai ditanam.
9. Tanaman tomat hasil rekayasa genetika mengandung satu kopian gen antibeku dari ikan Flounder pada setiap selnya.
DAFTAR PUSTAKA
Saker, M.M., et all, 2008, IN VITRO PRODUCTION OF TRANSGENIC TOMATOES EXPRESSING DEFENSIN GENE USING NEWLY DEVELOPED REGENARATION AND TRANSFORMATION SYSTEM.Arab Journal Biotechnology, Vol.11, No.(1) Jan (2008):59-70
Titanium Stones | The Tinted Group
BalasHapusTITANO. Description. TITANO. Description. TITANO. Description. TITANO. Description. titanium coating TITANO. Description. TITANO. 2020 escape titanium Description. titanium spork TITANO. mens titanium necklace Description. TITANO. ford escape titanium for sale